Bekali ilmu Agama dari usia dini

Bekali ilmu Agama dari usia dini

Lubuk Batu Jaya,
Pengasuh Pesantren Tahfizh Yanbu’ul Qur’an Indragiri Hulu Ummi Nyai Rizqoh Al-Hafizhah mengingatkan kepada orang tua akan peranan pentingnya untuk membekali anak-anak mereka sejak dini dengan ilmu agama.

“Orang tua jangan hanya mementingkan kebutuhan anak untuk mencari ilmu masalah duniawi jangan sampai dikotori dengan niat hanya mencari pekerjaan. Santri itu harus tsabatul ilmi bil mudzakarah (selalu belajar dan mengkaji ilmu), wabarokatuhu bil khidmah (berkahnya ilmu dengan khidmah kepada guru) wanaf’uhu biridho syaikh (dan manfaat ilmu dengan ridho guru),” tegasnya.

Hal itu disampaikan saat bertaushiyah di acara Purna Siswa Kelas IX MTs dan XII MA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an, Kabupaten Indragiri Hulu di Aula Mts PP Tahfizh Yanbu’ul Qur’an pada Rabu (19/5/2024).

Disampaikan, umat islam harus meneladani akhlak Rasulullah Muhammad saw. Sebagai pribadi sempurna, Rasulullah mudah ditiru perilakunya. Seringkali umat hanya ditunjukkan perilaku Rasul yang berat-berat. Sehingga yang merasa tidak kuat justru semakin pesimis dan menjauh.

“Rasulullah tidak pernah mempersulit, jadi jangan sampai dibuat sulit untuk meniru akhlaknya,” ucapnya.


Umat Islam lanjutnya, jangan sampai keliru memaknai kalimat takbir dan tasbih. Dikatakan, takbir itu bermakna Allah Maha Besar. Maksudnya apa? Jika sulit dimengerti, arti sederhana yang perlu kita tanamkan di dalam hati adalah kita ini sangat kecil, karena Allah yang Maha Besar.

“Sangat disayangkan ketika takbir digunakan dalam kondisi untuk tujuan duniawi yang keliru. Karena makna dalam kalimat takbir adalah pengingat bahwa manusia serta bumi dan isinya adalah hal yang kecil di mata Allah. Sehingga tidak ada ruang untuk menimbulkan sifat sombong atau melebihkan diri di dunia yang fana ciptaan Allah,” ungkapnya.

Beliau juga menjelaskan pemaknaan kalimat tasbih. Pada intinya kalimat tasbih digunakan sebagai kalimat untuk menunjukkan kesucian Allah, bukan kesucian makhluk.

“Memaknai subhanallah itu gampangnya ‘aku ini kotor’, begitu,” jelasnya.

“Beliau berpesan kepada alumni kelas IX MTs untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz dengan tetap melanjutkan pendidikan di MA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an. Harapannya agar santri dapat menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz dan tentunya tetap berusaha menjaganya dengan istiqomah,” pungkasnya.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *